3-M DAN POST-IT NOTE
Mengembangkan produk baru merupakan bisnis yang penuh jebakan
Kesuksesan Post-It Note tidak lepas dari jasa dua pria, Art Fry dan Spence Silver, para periset di perusahaan teknologi diversifikasi 3M. 3M memiliki rekan jejak penemuan-penemuan cerdas dari perekat popok sekali pakai dan inhaler bebas CFC sampai koneksi jaringan erat optic dan Scotch Magic Tape. Perusahaan itu memiliki minat dalam sector-sektor industrial konsumen, transportasi dan perawtan kesehatan, telah mengembangkan karier lebih dari tujuh ribu peneliti dan mendaftarkan ratusan paten setiap tahun. Perusahaan itu memiliki kebijakan yang mengizinkan para ahlinya untuk menghabiskan 15 persen waktu kerjanya untuk merngerjakan proyek-proyek ilmiah pribadi.
Silver menemukan lem yang tidak terlalu lengket untuk Post-It Note pada 1968 saat sedang bereksperimen dengan lem yang digunakan untuk pita perekat. Lem buatan Silver dipandang revolusioner karena dapat menempel dan dilepas lagi tanpa merusak permukaannya. Tapi dia tidak dapat menemukan kegunaan nyata lem itu, jadi dia terus berkeras, mempromosikan perekat “berdaya lekat rendah” pada periset lain di 3M, berharap memicu minat orang lain.
Seorang periset lain, Art Fry, yang setelah menghaditi salah satu presentasi Silver, berhasik melihat kegunaan komersial lem itu. Dalam sebuah latihan paduan suara di gereja, Fry menjadi jengkel karena pembatas buku yang digunakannya untuk menandai buku nyanyiannya terus terjatuh. Dia sadar bahwa jika dia memakai lem Silver pada kertas nota, dia dapat menandai halaman-halaman bukunya dengan pembatas halaman lengket tanpa merusak halam bukunya. Bingo.
Pengembangan produk yang praktis dan orisinil ini merupakan sebuah proses yang lamban . lima tahun setelah Silver menciptakan lem itu, komersialisasi Post-It Note nyaris tidak berjalan. Para eksekutif 3M berpendapat Post-It Note berkompetisi dengan kertas coret-coretan, sehingga orang tidak akan mau membeli alternative 3M.
Tapi Fry terus menekuni proyek kesayangannya itu, membuat sebuah mesih di ruang bawah tanah rumahnya yang dapat mengoleskan lem lengket pada segulung kertas. Fry selalu menanggap bahwa derajat masalahnya berimbang dengan kemajuan prosesnya. “Banyak orang seperti saya menyambut gembira masalah-masalah yang melumpuhkan orang lain atau yang tidak dikenali orang lain sebagai sebuah masalah,” tuturnya. “Mereka hanya begitu senang menciptakan sesuatu dan mereka cenderung mencintai dan mengembangkan apa yang mereka ciptakan.”
Pada 1977, uji pasar pertama produk ini tidaklah meyakinkan , namun 3M melakukan uji coba secara internal dan menemukan bahwa staf mulai memakasi Post-It Note sebagai sebuah cara baru unruk berkomunikasi, meninggalkan kertas temple sebagai pengingat di sini, di sana, dan di mana saja. Perusahaan sedang bimbang ketika seorang eksekutif 3M menguji coba Post-It disebuah kota di Virginia untuk melihat apakah orang akan membeli produk ini, tapi tanggapannya justru lebih positif dan Post-It Note pun selamat dari kepunahan.
Ketika Post-It Note akhirnya diluncurkan pada 1980, kesuksesannya datang begitu cepat. Kini terdapat lebih dari seribu variasi Post-It Note di pasaran. Fry tetap bekerja pada 3M, jabatannya terus meningkat dan dianugerahi banyak penghargaan internasional, sampai kemudian pensiunnya setelah 40 tahun bekerja untuk perusahaan itu.
Sebagai sebuah perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka, 3M harus terus menghasilkan penghasilan serius dari ide-ide yang mereka munculkan. Pada 2006, 3M memiliki penjualan sebesar 22,9 miliar dolar AS, dengan keuntungan lebih dari 11,2 miliar dolas AS.
Harapannya – bagi para ilmuwan dan pegawai yang telah lama bekerja untuk perusahaan – adalah bahwa staf akan terus memiliki waktu untuk mengembangkan ide-ide mereka. Mungkin manajemen 3M harus memerhatikan kata-kata Fry: “Jika kita menemukan sesuatu, makan kita memiliki sebuah kesempatan untuk berhenti dan memerhatikannya,” ujarnya. “ini sangatlah penting karena banyak hal ditemukan dan dilewatkan begitu saja karena semua orang terlalu sibuk.”