mirandika

BiNusian weblog

LEGO

March17

Latar belakang perusahaan

Ole Kirk Christiansen, tukang kayu asal Billund, Denmark memulai usahanya di bidang mainan anak pada tahun 1932. Awalnya ia membuat mainan dengan bahan dasar kayu.. Mainan ini popular disebut dengan brick atau balok-balok untuk merangsang kreatifitas anak. Dua tahun kemudian, nama “Lego” pun diberikan sebagai nama produknya. Pada tahun 1949, Lego memulai memproduksi dengan material plastik. Lego pun mulai popular dengan disain barunya, yaitu Automatic Binding Bricks: balok yang bisa direkatkan satu dengan lainnya. Model inilah yang sukses hingga sekarang. Lego tetap mempertahankan desain ini dan terus dikembangkan hingga sekarang.

Nama perusahaan diberikan oleh Christiansen yang berasal dari bahasa Denmark leg godt yang berarti “play well” atau “bermain dengan benar”. Dalam bahasa latin Lego juga dapat diartikan sebagai “merakit”.

Produk Lego Group terus bertambah tiap tahunnya. Produk dibagi-bagi berdasarkan segmen umur dan jenis kelamin. Ada yang diperuntukkan bagi balita, anak umur 7 hingga 12 tahun dan remaja. Walaupun yang terjadi di pasaran, para kolektor yang biasanya berumur 25 tahun keatas banyak yang membeli Lego. Lego juga membuat tema, antara lain: space (ruang angkasa), robot, pirates (bajak laut), viking, ninja, castle (puri abad pertengahan), dinosaurus, city (kota), dan banyak lagi. Lego juga membeli hak produksi untuk ikon dan brand tertentu seperti Star Wars, Spongebob Squarepants, Avatar: The Last Airbender, Jurrasic Park, Harry Potter, Batman, Spiderman, Bionicle, dan bahkan Ferrari.

Di tahun 2006, Lego merilis Lego Mindstorms. Yaitu seperangkat komponen Lego yang dapat disusun menjadi sebuah robot sederhana. Bahkan Lego membuat ajang perlombaan tahunan yang disebut Lego Robotic Tournament setiap tahunnya yang diikuti oleh siswa SMP atau SMU di Amerika dan Eropa.

Lego Group juga membuat 4 taman bermain bernama Legoland Amusement Park. Taman bermain ini terletak di 3 negara di Eropa dan di California Amerika Serikat. Pada tahun 2005, 70% saham taman bermain ini dijual kepada Blackstone Group New York, Amerika Serikat. Karena taman bermain ini pula, Disneyland menyerahkan proyek pembangunan Downtown Disney dengan memakai part Lego.

Lego juga meraup keuntungan dari rilisan video gim mereka. Diverensiasi produk di era digital ini juga dilakukan oleh Lego Group mengingat mainan konvensional banyak ditinggalkan oleh anak-anak jaman sekarang.


Misi Lego adalah ‘untuk memelihara setiap anak’ Visi harus membangkitkan semangat dan pendek atau singkat.

posted under Lego Cases
One Comment to

“LEGO”

  1. On March 22nd, 2009 at 2:34 pm DeViLnoAnGeL Says:

    Duh sayang waktu masa kanak2 lom ada Lego, pdhl mayan tuh mendidik anak supaya ada pengalaman kecil dalam bidang arsitek.

Email will not be published

Website example

Your Comment: